2
Pilihan yang sudah jelas Bedanya
10 November 2013
Manusia diciptakan dan ditugaskan ke bumi ini dengan
kesempurnaan bentuk serta karunia yang sangat banyak yang telah diberikan oleh
Allah SWT. Sebagaimana yang tertuliskan
dalam S.Q At Tin ayat 4 yaitu:"Laqad
khalaqnaa l-insaana fii ahsani taqwiim" (“Sesungguhnya Kami
telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya .”)
Dengan dikaruniakannya
kesempurnaan itu sudah sepatutnya manusia senantiasa melakukan yang terbaik
juga dalam hidupnya. Bukan sebaliknya melakukan yang dilarang (mungkar dan
kejih) dalam kehidupan ini. Iman seseorang memang naik turun tingkatannya
(keadaannya), ini disebabkan karena manusia memperhatikan dan interopeksi diri
tentang jati diri dan perbuatanya sehari-hari. Apabila manusia sering melakukan
perbaikan dari perbuatan yang buruk ke perbuatan yang baik dan dilakukan dengan
sunguh-sungguh tidak menutup kemungkinan manusia akan menjadi manusia yang
terbaik di hadapan Allah SWT dan sesama manusia. Firman Allah swt dalam Qs. As-Shad:
45 – 46
وَاذْكُرْ عِبَادَنَا إبْرَاهِيمَ
وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ أُولِي الْأَيْدِي وَالْأَبْصَار(45)ِ
إِنَّا أَخْلَصْنَاهُمْ بِخَالِصَةٍ
ذِكْرَى الدَّارِ(46)
Artinya:
“dan ingatlah hamba-hamba Kami: Ibrahim, Ishaq dan Ya'qub yang mempunyai
perbuatan-perbuatan yang besar dan ilmu-ilmu yang tinggi. (45) Sesungguhnya
Kami telah mensucikan mereka dengan (menganugerahkan kepada mereka) akhlak yang
Tinggi Yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat”(46). (Qs. As-Shad: 46)
Untuk menjadi
manusia yang terbaik, hal yang menjadi dasar yang harus dimiliki adalah
mengetahui mempelajari dan memahami akhlak manusia itu sendiri. Dengan mengetahui
akhlak yang baik dan buruk manusia akan dapat mengetahui perbuatan yang harus
dilakukan dan perbuatan yang dijauhinya. Akhlak secara terminologi berarti tingkah laku seseorang yang
didorong oleh suatu keinginan secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan yang baik. Akhlak merupakan bentuk jamak dari kata khuluk,
berasal dari bahasa Arab
yang berarti perangai, tingkah laku, atau tabiat.
Ada
empat hal yang harus ada apabila seseorang ingin dikatakan berakhlak:
- Perbuatan yang baik atau buruk.
- Kemampuan melakukan perbuatan.
- Kesadaran akan perbuatan itu
- Kondisi jiwa yang membuat cenderung melakukan perbuatan baik atau buruk
Akhlak
manusia dipengaruhi sesuatu yang ada disekitarnya, ada beberapa tempat
(lingkungan) yang sangat mempengaruhi baik buruknya akhlak manusia itu:
1. Lingkungan keluarga,
lingkungan ini sangat berpengaruhi kepada terbentuk baik buruknya alkhlak
manusia itu. Hal ini disebabkan manusia itu dilahirkan dan dibesarkan sampai
menjadi orang yang dewasa selalu berkumpul setiap hari. Semua perbuatan yang
ada dikeluarga akan terekam dengan baik oleh seseorang itu sampai dia menjadi
manusia yang mandiri.
2. Masyarakat sekitar, karena
pada dasarnya manusia adalah makhluk social yang saling membutuhkan antara satu
dengan yang lainnya, antara keluarga satu dengan keluarga yang lainnya, antara
tetangga satu dengan tetangga yang lainnya dan seterusnya. Sehingga manusia
apabila keluar dari rumahnya kehidupan yang ditemui adalah kehidupan masyarakat
sekitar. Disana manusia itu akan mengenal satu dengan yang lainnya dan saling
mengetahui perilaku teman-temannya.
3. Sekolah, adalah tempat
manusia itu mengetahui dan mempelajari segala ilmu (matematika, bahasa, agama,
alam, dan social). Dengan adanya sekolah manusia dapat mempelajari perbuatan
yang harus dilakukan, boleh dilakukan, dan tidak boleh dilakukan. Dengan pengetahuan
itu akhlak manusia akan meningkat dan menjadi manusia yang berguna bagi semua
lapisan masyarakat.
Akhlak
terbagi menjadi 2 golongan yang dilakukan oleh manusia, yaitu:
a. Akhlak mahmudah (akhlak
terpuji) adalah perbuatan manusia yang cenderung untuk berbuat baik. Perbuatan baik
itu dilakukan untuk hubungan manusia dengan Sang Penciptanya maupun hubungan
manusia dengan manusia yang lainnya (sesama makhluk hidup). Akhlak mahmudah ini
bila dilakukan akan menimbulkan kesenangan bagi manusia itu sendiri atau sesame
manusia. Kalau yang dilakukan adalah akhlak mahmudah kepada Allah SWT, manusia
itu akan mendapatkan kepuasan bathin dan pahala.
b. Akhlak madzmumah (akhlak
tercela) adalah perbuatan yang cenderung melakukan kerusakan dan merugikan. Perbuatan
ini biasa dilakukan karena dipengaruhi hawa nafsu manusia itu sendiri. Akhlak madzmumah
ini sama seperti akhlak mahmudah yaitu berhubungan dengan Sang Penciptanya
maupun hubungan dengan sesame makhluk hidup. Dampak dari perbuatan ini
berbanding terbalik dengan akhlak mahmudah, yaitu menyebakan murka Alloh SWT,
kerusakan alam, merugikan manusia yang lain, dan yang datangnya pasti terkahir
yaitu penyesalan.
Berikut contoh-contoh akhlak mahmudah dan
akhlak madzmumah yang saya dapatkan dari beberapa sumber antara AlQur’an,
beberapa hadits, media internet, dan saya tambah dengan pengetahuan sendiri.
Akhlak
Mahmudah:
- Sholat lima waktu dan ditambah dengan sholat sunnat.
- Sholat lima waktu tepat waktu.
- Berwudhu dengan benar dan baik sesuai yang diajarkan oleh Rosululloh SAW.
- Menjaga diri dan pakaian dari percikan air kencing.
- Berpuasa wajib dan berpuasa sunnat.
- Melakukan sahur memulai berpuasa dan berbuka apa bila sudah tiba waktu berbuka.
- Ber-zakat mal apabila harta kita sudah mencapai nishab dan zakat fitrah.
- Melaksanakan haji apabila kita sudah mampu.
- Melaksanakan umroh apabila ada rejeki lebih dan sudah melaksanakan haji.
- Berdzikir kepada Alloh SWT dala kondisi apapun.
- Rajin membaca Al Qur’an dengan tartil dan benar.
- Beriktiar dengan sungguh – sungguh.
- Bertawakal setelah melaksanakan pekerjan dengan sunggu – sungguh.
- Optimis dalam menghadapi setiap permasalahan dalam hidup.
- Menuntut ilmu untuk kepentingan dunia dan akhirat.
- Menjaga pandangan mata terhadap sesuatu yang dapat membangkitkan syahwat.
- Menjaga hati senantiasa untuk ikhlas dan menjaganya dari perasaan jelek terhadap orang lain.
- Menjaga perkataan yang dapat menyakiti orang lain.
- Menjaga tangan dan kaki dari menyebabkan kerusakan di bumi ini.
- Menjaga kesucian dan kebersihan terutama untuk ibadah.
- Rosululloh SAW adalah orang yang sangat penyabar.
- Rosululloh SAW adalah orang yang sangat pemberani dalam menegakan kenbenaran.
- Rosululloh SAW adalah orang belas kasih pada sesama umat.
- Rosululloh SAW adalah orang yang adil dalam segala aspek kehidupan.
- Rosululloh SAW tangannya tidak pernah menyentuh wanita yang bukan muhrimnya.
- Rosululloh SAW sosok manusia yang dermawan.
- Rosululloh SAW apabila memiliki harta yang tersisa Beliau tidak pernah menyimpannya, tetapi beliau sedekahkan kepada orang berhak menerimanya.
- Tidak ada seseorang yang meminta sesuatu kepadanya kecuali Roslulloh SAW yang memberikan dahulu.
- Rosululloh SAW lebih mengutamakan orang lain dari pada dirinya sendiri, walaupun Beliau sangat membutuhkannya.
- Rosululloh SAW ketika menambal sandal, menjahit pakaian, dan ikut serta dalam menyelesaikan urusan keluarga bahkan Beliau membantu memotong daging dengan istrinya.
- Rosululloh SAW orang yang amat pemalu dan tidak pernah menatapkan pandangannya ketika berhadapan dengan orang yang diajak bicara.
- Bila ada seseorang yang memberinya sesuatu walaupun seteguk air Beliau menerimanya dan berusaha untuk membalasnya.
- Rosululloh SAW menerima hadiah tidak menerima shadaqoh.
- Rsolulloh SAW tidak pernah sungkan sungkan memenuhi panggilan orang miskin atau hamba sahayanya.
- Bila seseorang menyakiti agamanya beliau sangat marah dan apabila dirinya yang disakiti Beliau tidak pernah marah.
- Rosululloh SAW pernah disarankan oleh sahabatnya untuk minta pertolongan kepada orang kafir, Beliau menolak dengan tegas.
- Sekali waktu Rosululloh pernah mengikatkan batu di perut karena menahan lapar.
- Rosululloh selalu makan apa adanya dsn tidsk pernah menolak makanan apapun yang halal yang Beliau dapatkan.
- Makanan apapun yang didapatkan beliau tidak pernah mencacinya.
- Rosululloh tidak pernah makan dengan bersandar maupun di atas meja.
- Perut Rosululloh SAW tidak pernah kenyang dengan roti dan gandum selama tiga hari, itu disebabkan bukan karena Beliau orang miskin atau kikir.
- Rosululloh SAW tidak pernah sungkan mendatangi undangan pernikahan dan menjengut orang sakit.
- Rosululloh SAW tidak pernah minta dikawal apabila berjalan di depan musuh musuhnya.
- Rosululloh SAW adalah sosok manusia yang memiliki jiwa yang sangat tenang, rendah hati, dan tidak sombong.
- Tutur katanya Rosululloh SAW simple dan padat.
- Wajah Rosulluoh SAW berseri –seri dan menawan.
- Tidak pernah menyibukan dengan urusan yang bersifat dunia.
- Rosululloh SAW suka sekali menggunakan pewangi dan membenci bau yang tidak sedap.
- Rosululloh SAW kerap sekali makan dan minum bersama dengan orang fakir dan miskin.
- Rosululloh SAW menjalin tali persaudaraan dengan sanak Beliu tanpa membeda – bedakan.
- Rosululloh SAW orang yang pemaaf apabila ada orang yang minta baaf kepada beliau begitu sebaliknya Beliau tidak sungkan sungkan minta maaf apabila Beliau bersalah.
- Rosululloh SAW apabila tertawa tidak terbahak – bahak.
- Mengucapkan salam bila bertemu dengan sesam muslim, karena salam merupakan doa yang kita beri salam.
- Berdo’a sebelum dan sesudah makan.
- Berdo’a sebelum dan sesudah masuk dan keluar dari kamar mandi.
- Berdo’a kalau keluar rumah.
- Baca do’a masuk masjid dan keluar masjid.
- Positif thingking dalam setiap pekerjaan.
Akhlak madzmumah
- Niat yang salah karena mengharap sesuatu dan tujuan tertentu dalam nmenjalankan ibadah.
- Syirik yaitu menyekutukan Alloh SWT dengan benda lain (makhluknya ciptaan-Nya).
- Fasik yaitu menyeruh kepada kebaikan tetapi dia sendiri tidak menjalankan atau meninggalkan.
- Munafik yaitu orang yang bermuka dua, satu sisi dia menjalankan kebaikan tetapi larangan juga dilakukan.
- Sombong yaitu Sombong yaitu menganggap dirinya lebih dari yang lain sehingga ia berusaha menutupi dan tidak mau mengakui kekurangan dirinya.
- Egois yaitu mementingkan kepentingan sendiri.
- Dusta yaitu mengada-ada sesuatu yang sebenarnya tidak ada, dengan maksud untuk merendahkan seseorang.
- Pemarah yaitu sifat yang tidak suka apabila ada orang berbuat kepadanya dan lansung menegur dengan sikap dan nada tinggi.
- Dengki yaitu suatu keadaan pikiran, yang membuat dirinya merasa sakit jika orang lain mendapat suatu kesenangan dan ia ingin agar kesenangan itu diambil dari orang itu.
- Berlebihan yaitu menyianyiakan sesuatu tanpa manfaat, melebihi batas disetiap perbuatan.
- Berbuat kerusakan yaitu sikap yang selalu menabrak peraturan yang sudah baik di dalam masyarakat sesuai dengan pikirannya sendiri tanpa menghiraukan orang lain.
- Adu domba yaitu menyampaikan perkataan seseorang atau menceritakan keadaan seseorang atau mengabarkan pekerjaan seseorang kepada orang lain dengan maksud mengadu domba antara keduanya atau merusakkan hubungan baik antara mereka.
- Mengolo-ngolok yaitu menghina ke’aiban atau kekurangan orang dengan menertawakannya, dengan memperkatakannya, atau dengan meniru perbuatannya dengan isyarat.
- Riya’ yaitu melakukan suatu pekerjaan karena ingin mendapat pujian dari orang lain.
- Berdoa hanya untuk kepentingan sendiri menganggap orang lain tidak perlu didoakan.
- Tidak mengucapkan salam apabila bertemu dan berpisah dengan keluarga maupun sesama muslim.
- Apabila ada tetangga kesusahan hatinya senang begitu sebaliknya.
- Apabila ada tetangga sakit tidak pernah mengabarkan keadaannya apabila menjenguknya.
- Tidak menghadiri undangan tetangga untuk kebaikan.
- Mengumbar hawa nafsu untuk kemaksiatan.
- Makan dan minum tidak mengucapkan doa minimal membaca Bismillahirrohmanirohim.
- Makan atau minum dengan menggunakan tangan kiri dan berjalan atau bersandar.
- Tidak menjaga mata dari perbuatan maksiat.
- Tidak menjaga hati dari perbuatan iri drengki.
- Menggunakan tangan dan kaki di jalan yang salah ( mencuri, ngutil, atau yang lainnya).
- Telinga digunkan mendengar kata-kata yang jelek.
- Mulut diumbar mengucapkan kata-kata kotor.
- Pikiran digunakan untuk membayangkan hal-hal yang tidak baik.
- Minum minuman keras yang dapat merusak kesehatan tubuh.
- Makan dan minum dari hasil yang haram.
- Berjudi menggunakan kartu, dadu, togel dan sebagainya.
- Menyia-nyiakan waktu untuk hal yang tidak jelas tujuannya.
- Suka menggunjing teman atau tetangga.
- Lalai akan sholat kita, tanpa kita sadari kita sholat hanya menggugurkan kewajiban kita kepada Alloh SWT, sehingga setelah sholat kita tetap melakukan kebiasaan buruk lagi.
- Meninggalkan sholat yang diwajibkan.
- Meninggalkan puasa yang diwajibkan.
- Puasa terus menerus tidak sahur dan tidak berbuka dalam kurun waktu tertentu karena ada tujuan yang tertentu.
- Tidak mengeluarkan zakat mal padahal harta yang dimiliki sudah mencapai nishab.
- Selalu merasa kurang untuk urusan dunia, sehingga melupakan urusan akhirat.
- Senang tangan di bawah dari pada tangan di atas.
- Tidak mempunyai sopan santun kepada orang lebih tua.
- Memakan harta anak yatim.
- Menghardik orang miskin baik berupa ucapan maupun mengambil hak hartanya.
- Korupsi, dalam hal ini yang sudah berkembang adalah masalah penyelewengan uang rakyat atau Negara. Tetapi tanpa kita sadari kita sudah melakukan korupsi waktu untuk ibadah kepada Alloh SWT.
- Tidak tegas dalam pengambilan keputusan, sehingga membuat orang lain bingung harus melangkah.
- Tidak berani menolak kebathilan, karena ada saudara atau kerabat yang melanggar aturan.
- Negatif thingking dalam mengerjakan suatu pekerjaan.
mudah-mudahan menjadi interopeksi kita bersama-sama dan saling mengingatkan dalam kebenaran dan kebaikan. kebenaran kmutlak milik Alloh, kesalahan manusia adalah tempatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar